Oleh Brilly El-Rasheed, S.Pd.
Penggagas The Golden Manners Way
Golden Manners
menggariskan totalitas sebagai sebuah keniscayaan bagi pelakunya. Golden
Manners mengajarkan untuk serius dan berkonsentrasi terhadap segala sesuatu
yang memang harus dikerjakan. Tanpa totalitas, penerapan golden manners juga
akan gagal. Tidak hanya itu, pelaku golden manners tidak akan sukses dalam
mengejawantahkan sikap-sikap unggul dalam kehidupan, pekerjaan, pendidikan,
kesehatan, kekuasaan dan lain sebagainya apabila tidak memiliki totalitas. Dalam
berislam pun dibutuhkan totalitas. Jangan lupa, Islam adalah aturan hidup,
bukan sekedar aturan spiritualitas.
Prof. Dr. Wahbah Az-Zuhaili dalam At-Tafsir Al-Munir 2/340 [Cet. Dar Al-Fikr Al-Mu’ashir] memaparkan, “Agama Islam adalah sesuatu yang utuh yang tak boleh dipecah-pecah, maka barang siapa beriman kepada Islam maka ia wajib mengambil keseluruhannya. Jadi dia tidak boleh memilih hukum Islam yang ia senangi dan meninggalkan hukum Islam yang tidak ia sukai atau mengumpulkan antara Islam dan agama-agama yang lain, karena Allah Ta’ala memerintahkan mengikuti seluruh ajaran-ajaran Islam, menerapkan semua kewajiban-kewajibannya dan memuliakan semua aturan-aturannya tentang halal dan haram.”
Prof. Dr. Wahbah Az-Zuhaili dalam At-Tafsir Al-Munir 2/340 [Cet. Dar Al-Fikr Al-Mu’ashir] memaparkan, “Agama Islam adalah sesuatu yang utuh yang tak boleh dipecah-pecah, maka barang siapa beriman kepada Islam maka ia wajib mengambil keseluruhannya. Jadi dia tidak boleh memilih hukum Islam yang ia senangi dan meninggalkan hukum Islam yang tidak ia sukai atau mengumpulkan antara Islam dan agama-agama yang lain, karena Allah Ta’ala memerintahkan mengikuti seluruh ajaran-ajaran Islam, menerapkan semua kewajiban-kewajibannya dan memuliakan semua aturan-aturannya tentang halal dan haram.”