Jumat, 13 Mei 2016

Ramadhan Bulan Berkah Bagi Para Pelaku Golden Manners





Allah berfirman, “Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi dan sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan.” [QS. Ad Dukhan: 3] Yang dimaksud malam yang diberkahi di sini adalah malam lailatul qadr. Inilah pendapat yang dikuatkan oleh Ibnu Jarir Ath-Thabari. Inilah yang menjadi pendapat mayoritas ulama diantaranya Ibnu ‘Abbas. 
Di dalam bulan Ramadhan terdapat banyak berkah yang dapat kita peroleh. Semenjak amalan sahur, kita sudah bisa mendapatkan berkah. Hasil penelitian Prof. Dr. Fadhl Ilahi dalam Man Tushalli ‘Alaihim Al-Malaikat wa Man Tal’anuhum terhadap teks-teks primer Islam, menyebutkan bahwa dalam sahur terdapat berkah sehingga sahur sama sekali tidak boleh ditinggalkan walaupun seteguk air dan orang yang melakukan sahur mendapatkan shalawat dari Allah yaitu rahmah dan shalawat dari malaikat yaitu permohonan ampun. Dan oleh karena dalam sahur saja sudah terdapat berkah apalagi dalam amalan puasa seutuhnya dalam sejak setelah sahur hingga berbuka.
Begitu berkahnya Ramadhan, maka sama sekali tidak ada izin bagi siapapun meninggalkan puasa kecuali alasan yang diterima Allah. Prof. Dr. ‘Abdullah Ath-Thayyar memaparkan dalam Ash-Syiyâm; Ahkâm Wa Adâb, “Sesungguhnya orang-orang yang dengan terang-terangan berbuka (tidak berpuasa) di siang bolong pada bulan Ramadlan sementara kondisi mereka sangat sehat dan tidak ada 'udzur yang memberikan legitimasi pada mereka untuk tidak berpuasa adalah orang-orang yang sudah kehilangan rasa malu terhadap Allah dan rasa takut terhadap para hamba-Nya, otak-otak mereka telah dipenuhi oleh pembangkangan, hati mereka telah dipermainkan dan disentuh oleh syaithan dan gelimang dosa. Mereka tidak menyadari bahwa dengan tidak berpuasa tersebut, berarti mereka telah menghancurkan salah satu dari rukun-rukun agama ini. Mereka adalah orang-orang yang fasiq, kurang iman dan rendah derajat. Kaum Muslimin akan memandang mereka dengan pandangan hina. Mereka termasuk para pelaku maksiat yang besar dan kelak di hari Kiamat, siksaan Allah Yang Maha Perkasa Lagi Kuasa telah menunggu mereka.”
Dapatkan krupuk kedelai khas desa kualitas mancanegara di www.sbycorporation.com
Jangankan amalan yang dilakukan di dalam bulan Ramadhan, bulan Ramadhan sendiri merupakan berkah dari Allah Ar-Razzaq. Hasil riset pustaka Prof. Dr. Mutawalli Asy-Sya’rawi yang tersaji dalam Anta Tas`alu wa Al-Islam Yajibu, Ramadhan berasal dari kata “Ramadh”, artinya terik matahari yang dahsyat. Dulu, ketika orang memberi nama bulan, disesuaikan dengan keadaannya. Jadi, nama Ramadhan disesuaikan dengan keadaan cuaca atau musim, begitu pula dengan nama “Rabi’ul awwal” dan “Rabi’ul akhir”, artinya “semi” yaitu saat musim semi. Perputaran musim itu sesuai dengan peredaran (hitungan) matahari. Jadi, Ramadhan terkadang jatuh pada musim panas dan terkadang musim dingin. Ramadhan adalah satu-satunya bulan yang disebut dalam Al-Quran. Sementara sebelas nama bulan lainnya tidak termaktub dalam kitab suci umat Islam tersebut.
Secara sederhana, puasa merupakan berkah bagi jiwa dan raga. Prof. Dr. Yusuf Al-Qardhawi menerangkan dalam Al-‘Ibadah fi Al-Islam, “Bila makanan dan minuman adalah sumber energi fisik, maka puasa adalah sumber energi jiwa, dimana seorang muslim terbebas dari hegemoni nalulrinyal dan berhasil mengalahkan berbagai kecenderungan hawa nafsunya. Bahkan aspek kejiwaannya semakin kuat lagi meningkat, alhasil, seseorang akan mengetahui nilai jati dirinya. Dan tidak sepantasnya kerinduan jiwanya takluk di bawah kendali tuntutan ragawinya. Sebab, tubuh ibarat rumah, sementara jiwa adalah pemilik dan penghuninya.”


Ikuti channel telegram.me/manajemenqalbu
Gabung Grup Whatsapp Islamia 082140888638
Broadcast Islami di Blackberry Messenger 5259017E
Follow brillyelrasheed561.wordpress.com
Gabung facebook.com/groups/grupislamia
Bersosial entrepreneurship di sbycorporation.wordpress.com



Dapatkan buku-buku Islami inspiratif-motivatif-kontemplatif karya Brilly El-Rasheed, S.Pd.: (1) Golden Manners Rp 60.000,-; (2) Mendekat Kepada Allah Rp 38.000,-; (3) Kutunggu di Telaga Rp 40.000,-; (4) Quantum Iman Rp 62.000,-; (5) Benteng Umat Islam Rp 42.000,-; (6) Maksiat dalam Taubat Rp 39.000,-; (7) Titisan Ahli Surga Rp 35.000,-; (8) Menepi dari Dunia Rp 55.000,-; (9) Jangan Rp 44.000,-; melalui kontak masing-masing penerbit atau melalui Brilly Online Bookstore (BOOST) di 08155241991.
Tags: Ormas Islam Induk di Indonesia, Jami’ah Khairiyah, Al-Irsyad Al-Islamiyah, Masyumi, Syarikat Islam Indonesia, Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah, Persatuan Islam PERSIS, Nahdlatul Wathan, Pelajar Islam Indonesia PII, Lembaga Dakwah Islam Indonesia LDII, Jam’iyah Al-Washliyah, Rabithah ‘Alawiyah, Front Pembela Islam FPI, Hizbut Tahrir Indonesia HTI, Mathla’ul Anwar MA, Jam’iyah Al-Ittihadiyah, Hidayatullah, Al-Wahdah Al-Islamiyah, Majelis Tafsir Al-Quran MTA, Harakah Sunniyah Untuk Masyarakat Islami HASMI, Persatuan Tarbiyah Islamiyah PERTI, Persatuan Ummat Islam PUI,  Shiddiqiyah, Wahidiyah. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar