Sabtu, 16 April 2016

Kuliah Telegram PMGM #4 Urgensitas Hukum Islam


Oleh Sheikh Dr. 'Imad 'Ali dalam Ahabbuhum Anfa'uhum

Islam telah mensyariatkan hudud sebagai jaminan keamanan manusia dan ketentraman mereka, maka sesungguhnya dia adalah bentuk kasih sayang Allah. Meskipun dalam hudud tersebut terdapat sikap keras terhadap pelaku kejahatan, tetapi hal ini merupakan bentuk kasih sayang Allah kepada masyarakat. 

Begitulah syariat Islam yang lebih mengedepankan kemaslahatan bersama daripada kemaslahatan perorangan, meskipun dia harus mengamputasi salah satu bagian anggota badan yang rusak untuk menyelamatkan bagian yang lainnya. 

Tidak diragukan lagi, tanpa adanya kepastian hukum, masyarakat kita akan senantiasa terancam oleh orang-orang yang menghancurkan bangunan masyarakat, senantiasa berusaha melakukan kezhaliman dengan menggunakan kekuatan fisik dan akal mereka untuk mengintimidasi dan menyerang manusia baik secara halus maupun terang-terangan. Juga berbagai bentuk tindak kriminal lainnya seperti pembunuhan, penipuan, perampokan dan seterusnya.

Kuliah Telegram PMGM #3 Akhlaq Mulia Cermin Iman Kita


Oleh Sheikh Dr. Khalid Ad-Dasuqi dalam Shahib Al-Khuluq Ar-Raqi 

Akhlaq adalah cermin iman. Semakin tinggi iman seseorang, semakin tinggi pula akhlaqnya. Semakin tinggi iman seseorang, semakin indah perangainya, semakin bagus sifatnya, semakin jernih jiwanya.

Tawakkal adalah ibadah hati yang paling agung. Tawakkal mengindikasikan kebenaran iman pemiliknya serta menunjukkan kelayakan dan kejernihan aqidahnya.

Sifat rahmah (kasih sayang) adalah akhlaq terpuji yang diperintahkan. Syariat sangat menganjurkannya dan fithrah (tabiat naluriah) yang lurus juga mengakuinya.

Bagaimana mungkin orang yang berakhlaq luhur berburuk sangka kepada orang lain dan bagaimana mungkin orang yang berakhlaq agung berada pada tempat/posisi yang menjadikannya tertuduh dan dia tidak menjauhi sesuatu yang dapat mendorong orang lain menuduh dan buruk sangka kepadanya.

Orang yang berakhlaq mulia dan memiliki kepekaan akan menerima hadiah yang diberikan kepadanya apabila si pemberi tidak bertendensi dirinya melakukan sesuatu yang menyimpang di balik pemberian nya. Dia akan berterimakasih kepada pemberi hadiah dan segera membalas dengan yang lebih besar.

Kuliah Telegram PMGM #2 Jadilah Umat yang Kuat


Oleh Sheikh Dr. 'Adnan Ath-Tharsyah dalam Madza Yuhibbullah wa Madza Yubghidhuhu

Umat Islam wajib mempersiapkan kekuatan untuk selamanya dan menyempurnakannya semaksimal mungkin sehingga dengan kekuatan itu dapat menghancurkan kebathilan, musuh-musuh Allah dan menggentarkan jiwa mereka yang ingin menghancurkan negeri-negeri Islam. 

Mereka (umat Islam) harus berpikir agar Islam senantiasa kokoh sehingga negara-negara Islam yang terjajah harus merdeka dan supaya tauhid tegak.

Kaum muslim dibebani untuk menjadi kuat, berusaha mempersiapkan segala sesuatunya untuk kekuatan tersebut agar mereka tidak termargin dan terdiskriminasi di negerinya sendiri, supaya kalimat (agama) Allah tetap yang tertinggi dan kalimat (agama) orang-orang bodoh semakin rendah sehingga agama Islam ini kokoh di muka bumi ini.

Kesimpulannya, Allah mencintai mu'min yang kuat jiwa dan rasanya sehingga mampu menyebarkan agama Islam dan berjihad di jalan-Nya.

Kuliah Telegram PMGM #1 Totalitas dalam Ibadah


Oleh Sheikh Prof. Dr. Fadhl Ilahi dalam Mafarih Ar-Rizq

Hendaknya seseorang tidak mengira bahwa yang dimaksud beribadah sepenuhnya adalah dengan meninggalkan usaha untuk mendapatkan penghidupan dan duduk di masjid sepanjang siang dan malam. Tetapi yang dimaksud –wallahu a’lam- adalah hendaknya seorang hamba beribadah dengan hati dan jasadnya, khusyu’ dan merendahkan diri di hadapan Allah Yang Mahaesa, menghadirkan (dalam hati) betapa besar keagungan Allah, benar-benar merasa bahwa ia sedang bermunajat kepada Allah Yang Maha Menguasai dan Maha Menentukan.

Allah menjanjikan kepada orang yang beribadah kepadaNya sepenuhnya dengan dua hadiah sebaliknya mengancam bagi yang tidak beribadah kepadaNya dengan sepenuhnya dengan dua siksa. Adapun dua hadiah itu adalah Allah mengisi hati orang yang beribadah kepadaNya sepenuhnya dengan kekayaan serta memenuhi kebutuhannya. Sedang dua siksa itu adalah Allah memenuhi kedua tangan orang yang tidak beribadah kepadaNya sepenuhnya dengan berbagai kesibukan, dan ia tidak mampu memenuhi kebutuhannya, sehingga ia tetap membutuhkan kepada manusia

Rabu, 30 Maret 2016

Golden Manners Adalah Hakekat Kehidupan




Menjadikan golden manners sebagai way of life berarti menjadikan nilai-nilai keluhuran sebagai prinsip. Menelantarkan diri sendiri dan orang-orang terdekat dalam bianglala kehinaan sama halnya menjerumuskan peradaban dalam kehancuran. Sejak berabad-abad silam, berbagai generasi selalu berusaha mengkristalisasi atau merumuskan konsep golden manners yang terbaik.
Prof. Dr. Raghib As-Sirjani dalam ‘Musytarak Al-Insan’ mengutarakan, “Sampai abad kesembilan belas Masehi, ilmu tentang manners terus berproses mencari prinsip, pengembangan dan konklusinya, serta masih berusaha menyingkap urgensinya bagi kehidupan moral, yang diiringi dengan penjelasan berbagai kewajiban yang harus dilakukan manusia… manners adalah salah satu hasil karya fundamental manusia, yang mereka terapkan, patuhi dan menjadi poros bagi kehidupan mereka (bagi mereka yang menganggap manners adalah interpretasi atas apa yang ada). Atau (manners adalah) yang mereka pelajari sebagai sebuah imajinasi yang lebih tinggi daripada kenyataan (bagi mereka yang menganggap manners sebagai apa yang seharusnya ada).”

Selasa, 29 Maret 2016

Pemilik Golden Manners Pantang Mengonsumsi Harta Haram




Hidup di dunia dihadapkan pada kemestian untuk menjaga diri dari konsumsi yang haram. Betapa tidak, tuntutan perut kerap memaksa kita menutup mata dari status konsumsi yang hendak kita masukkan ke dalam perut. Seakan perut menjadi monster sekaligus virus yang siap menggerogoti kita apabila kita tidak segera memberikan jatahnya hanya karena kita menjaga diri dari makanan dan minuman haram.
Dalam ‘Musytarak Al-Insan’, Prof. Dr. Raghib As-Sirjani mengutip tafsir QS. Thaha: 118-119 dari Fakhruddin Ar-Razi, “Kenyang, hilang dahaga, berpakaian, dan berteduh adalah sejumlah poros yang semua urusan manusia berputar di sekelilingnya. Allah menyatakan bahwa Adam mendapatkan semua itu di Surga tanpa perlu berusaha atau memintanya. Allah berfirman menggunakan kalimat negatif yang menjadi antonim bagi kebutuhan primer tadi yaitu lapar, telanjang, haus dan kepanasan, dengan tujuan mengetuk hati pendengarnya lewat berbagai bentuk kesengsaraan yang Dia peringatkan, sampai-sampai Dia ‘berlebihan’ dalam memperingatkan berbagai faktor yang dapat menjerumuskan ke sana.”

Hijrah Cara Terbaik Menginstall Golden Manners




The Golden Manners Way bukan sesuatu yang baru. The GM Way hanyalah kristalisasi sekaligus aktualisasi konsep habits, attitudes, morals, values, manners, ethics, life styles & characters yang telah dijelaskan oleh Al-Qur`an dan As-Sunnah melalui para Nabi dan pewaris mereka. The GM Way merupakan formulasi untuk mempermudah proses instalasi dan infiltrasi serta diseminasi akhlaq mulia (al-akhlaq al-karimah).
Salah satu cara terbaik dalam menanam ‘gen’ GM adalah dengan hijrah. Dalam Mafatih Ar-Rizq, Dr. Majdi Al-Hilali mengungkapkan urgensitas hijrah dalam kehidupan, “Jika Anda berada dalam suatu lingkungan yang menghalang-halangi Anda dari mengerjakan ketaatan dan ibadah kepad Allah, hendaklah Anda berhijrah. Hijrah merupakan salah satu sebab rizqi bisa bertambah… Hijrah diwajibkan bagi setiap mu`min yang tidak bisa terang-terangan mengerjakan ibadah menurut perintah agamanya di negeri nonmuslim. Islam yang dianutnya tidak sempurna bila dia tidak sanggup mengerjakan perintah agama, kecuali dengan dia berhijrah…”