Oleh Brilly El-Rasheed, S.Pd.
Penggagas The Golden Manners Way
Ketua Islamic Press League Prof. Dr. Ahmad Ash-Shuwayyan dalam ‘Rahasia Kasih Sayang dalam Islam’ (Qatar: Sheikh Thani bin Abdullah Foundation for Humanitarian Services, 2012) hal. 97 mengungkapkan, “Kezhaliman merupakan indikasi kekerasan hati, tanda tercabutnya kasih sayang. Ia merupakan sumber mayoritas kerusakan dan penyimpangan yang telah tersebar di masyarakat. Kalau kasih sayang merupakan sumber kebaikan dan titik tolak amal shaleh, maka kezhaliman merupakan simpul segala keburukan dan wadah bagi segala perbuatan dosa.” Dikutip dari buku saya 'ENSIKLOPEDI SUNNAH' yang sedang proses editing, kira-kira akan terbit dengan tebal 600 halaman.
Apa yang dikatakan Prof. Ash-Shuwayyan benar adanya. Bahwa kezhaliman menciptakan ekses negatif terhadap kehidupan sosial dan individual. Karenanya, kezhaliman yang erat dengan kekuasaan, sama-sama harus dihindari. Ya, kekuasaan dalam artian kepemimpinan betul-betul harus disikapi dengan sangat hati-hati.
Allah mengingatkan, "Maka apakah kiranya jika kamu berkuasa kamu akan membuat kerusakan di muka bumi dan memutuskan hubungan kekeluargaan? Mereka itulah orang-orang yang dilaknati Allah dan ditulikan-Nya telinga mereka dan dibutakan-Nya penglihatan mereka." (QS Muhammad [47]: 22 – 23)
Menurut Al-Hafizh Ibnu Katsir, maksud firman Allah tersebut adalah, "Maka apakah jika kamu berpaling dari jihad, kamu akan membuat kerusakan di muka bumi dan memutuskan silaturrahim (hubungan kekeluargaan)?Yakni, kamu akan kembali kepada tradisi dan kondisi jahiliyah, yaitu kamu saling menumpahkan darah dan memutus tali silaturrahim. Karenanya, Allah, sebagaimana ayat 23 surat Muhammad, melarang berbuat kerusakan di muka bumi umumnya dan memutus tali silaturrahim khususnya. Sebaliknya, Allah memerintahkan untuk membuat kebaikan di bumi dan silaturrahim: berbuat baik kepada kerabat dalam ucapan, tindakan dan membantu secara finansial (Lihat: Tafsir Ibnu Katsir IV/458).
Prof. Dr. Hamka dalam buku karyanya “Tasawuf Modern” (cet. 2015) mengutip pendapat Prof. Dr. Yusuf Jadwi, sebab-sebab orang celaka setidaknya ada delapan. Diantaranya royal, boros, tidak pandai membagi waktu, tidak mendapat pendidikan agama dalam rumah tangga di waktu kecil, pendidikan sekolah tidak sejalan dengan masyarakat atau putus hubungannya dengan rumah tangga, kurangnya buku-buku bacaan yang teratur, kegelapan (kezhaliman-pen) dalam rumah tangga, tidak terdapat pembagian kerja yang teratur dalam masyarakat.
Maka, kezhaliman di dalam berbagai sektor harus kita hindari secara total! Itulah golden manners.
Ngaji juga ya di www.quantumfiqih.com dan brillyelrasheed.blogspot.co.id
Tags: Ormas Islam Induk di Indonesia, Jami’ah Khairiyah, Al-Irsyad Al-Islamiyah, Masyumi, Syarikat Islam Indonesia, Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah, Persatuan Islam PERSIS, Nahdlatul Wathan, Pelajar Islam Indonesia PII, Lembaga Dakwah Islam Indonesia LDII, Jam’iyah Al-Washliyah, Rabithah ‘Alawiyah, Front Pembela Islam FPI, Hizbut Tahrir Indonesia HTI, Mathla’ul Anwar MA, Jam’iyah Al-Ittihadiyah, Hidayatullah, Al-Wahdah Al-Islamiyah, Majelis Tafsir Al-Quran MTA, Harakah Sunniyah Untuk Masyarakat Islami HASMI, Persatuan Tarbiyah Islamiyah PERTI, Persatuan Ummat Islam PUI, Shiddiqiyah, Wahidiyah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar