Oleh Brilly El-Rasheed, S.Pd.
Penggagas The Golden Manners Way
Karakter bijaksana senantiasa mencuri perhatian massa.
Orang-orang yang bijaksana selalu menarik simpati siapapun yang memandangnya.
Mereka diberi kemampuan menyikapi apapun dengan penuh kearifan dan perhitungan
yang matang, sehingga di belakang tidak muncul penyesalan yang kadang tak bisa
lekang. Mereka pun bisa menikmati kehidupan ini. Hari-harinya tidak disibukkan
dengan dramatisasi beratnya terpaan cobaan. Dia sikapi masalah dengan tenang
dan proporsional.
Sebagaimana didefinisikan dalam kamus Lisan Al-‘Arab, bahwa
orang yang dianugerahi hikmah sangat menguasai masalah apapun secara
profesional dan luas pengalamannya. Orang yang dikaruniai hikmah akan jauh dari
celaan dan kenistaan, seperti dikatakan Ibnu Hajar dalam Fat-h Al-Bari dimana
beliau menafsirkan hikmah sebagai segala sesuatu yang dapat mencegah dari
kebodohan dan celaan akibat perbuatan tercela.
Menurut Dr. Sa’id Al-Qahthani, lulusan Al-Imam Muhammad bin
Suud Islamic University, “Kebijaksanaan tidak terbatas pada tutur kata yang
lembut, membahagiakan, lembut, hilm (tidak mudah marah), mudah memaafkan,
lapang dada, tapi mencakup seluruh perkara yang berbasis taqwa dan hukum-hukum
syari’at, hal tersebut dilakukan dengan memposisikan sesuai posisinya yang
proporsional. Sehingga tutur yang bijak, pengajaran dan pendidikan ditempatkan
pada posisinya, peringatan pada posisinya, debat secara baik pada posisinya,
membantah orang zhalim yang bandel dan orang sombong pada posisinya, keras,
kasar dan kekuatan pada posisinya, semua itu berbasis hukum-hukum syari’at dan
taqwa.” Dalam bukunya Al-Hikmah (Saudi Arabia: Kementerian Agama Islam, Waqaf,
Dakwah dan Irsyad, 1423 H).
Ngaji juga ya di brillyelrasheed.blogspot.co.id dan brillyelrasheed561.wordpress.com.
Tags: Ormas Islam Induk di Indonesia, Jami’ah Khairiyah, Al-Irsyad Al-Islamiyah, Masyumi, Syarikat Islam Indonesia, Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah, Persatuan Islam PERSIS, Nahdlatul Wathan, Pelajar Islam Indonesia PII, Lembaga Dakwah Islam Indonesia LDII, Jam’iyah Al-Washliyah, Rabithah ‘Alawiyah, Front Pembela Islam FPI, Hizbut Tahrir Indonesia HTI, Mathla’ul Anwar MA, Jam’iyah Al-Ittihadiyah, Hidayatullah, Al-Wahdah Al-Islamiyah, Majelis Tafsir Al-Quran MTA, Harakah Sunniyah Untuk Masyarakat Islami HASMI, Persatuan Tarbiyah Islamiyah PERTI, Persatuan Ummat Islam PUI, Shiddiqiyah, Wahidiyah.
Tags: Ormas Islam Induk di Indonesia, Jami’ah Khairiyah, Al-Irsyad Al-Islamiyah, Masyumi, Syarikat Islam Indonesia, Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah, Persatuan Islam PERSIS, Nahdlatul Wathan, Pelajar Islam Indonesia PII, Lembaga Dakwah Islam Indonesia LDII, Jam’iyah Al-Washliyah, Rabithah ‘Alawiyah, Front Pembela Islam FPI, Hizbut Tahrir Indonesia HTI, Mathla’ul Anwar MA, Jam’iyah Al-Ittihadiyah, Hidayatullah, Al-Wahdah Al-Islamiyah, Majelis Tafsir Al-Quran MTA, Harakah Sunniyah Untuk Masyarakat Islami HASMI, Persatuan Tarbiyah Islamiyah PERTI, Persatuan Ummat Islam PUI, Shiddiqiyah, Wahidiyah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar