Oleh Brilly El-Rasheed, S.Pd.
Penggagas The Golden Manners Way
Dr. Ibrahim Al-Fiqi dalam ‘Saithir ‘ala Hayatika’
menegaskan, “Yang ingin saya tegaskan, masalah utama kita bukan terletak pada
tidak adanya waktu yang cukup untuk mewujudkan sesuatu yang ingin kita
kerjakan. Tetapi, masalahnya ada pada ketidakmampuan kita memanfaatkan waktu
dengan baik dan benar untuk mengerjakan sesuatu yang harus dilakukan… Orang
yang berakal tidak akan pernah menyia-nyiakan waktunya karena menyia-nyiakan
waktu berarti membunuh kehidupannya… Orang yang berakal adalah orang yang mampu
memanfaatkan waktunya dengan baik.”
Founding father disiplin ilmu Neuro Conditioning Dynamic (NCD) dan Power Human Energy (PHE) tersebut berpesan, “Perlakukanlah hidup Anda secara profesional! Yakinkan diri sendiri bahwa Anda mampu mengontrol hidup Anda dan menghadapi tantangan setiap hari! Bekali diri Anda dengan keahlian mengatur waktu dan melaksanakan apa yang telah Anda pelajari!... Menyepelekan waktu berarti menyepelekan hidup dan menelantarkan impian dan cita-cita...”
Founding father disiplin ilmu Neuro Conditioning Dynamic (NCD) dan Power Human Energy (PHE) tersebut berpesan, “Perlakukanlah hidup Anda secara profesional! Yakinkan diri sendiri bahwa Anda mampu mengontrol hidup Anda dan menghadapi tantangan setiap hari! Bekali diri Anda dengan keahlian mengatur waktu dan melaksanakan apa yang telah Anda pelajari!... Menyepelekan waktu berarti menyepelekan hidup dan menelantarkan impian dan cita-cita...”
Dr. Shalahuddin Mahmud dalam ‘Al-Waqt Huwa Al-Hayah’
menuturkan, “Waktu adalah salah satu nikmat Allah yang paling mahal yang
dikaruniakan kepada manusia… Dalam kehidupan Anda, Anda tidak mempunyai waktu
selain sejumlah tahun yang telah Allah tetapkan untuk Anda. Mustahil Anda bisa
menabung waktu. Anda juga tidak bisa menghentikan atau menggerakkannya. Anda
bisa menggunakan 60 detik dalam tiap menitnya.”
Ngaji juga ya di quantumfiqih.wordpress.com dan brillyelrasheed561.wordpress.com.
Tags: Tarekat Mu’tabarah, ‘Umariyyah, Naqsyabandiyyah, Qodiriyyah, Syadziliyyah, Rifa’iyyah, Ahmadiyyah, Dasuqiyyah, Akbariyyah, Chistiyyah, Maulawiyyah, Kubrawardiyyah, Khalwatiyyah, Jalwatiyyah, Bakdasyiyyah, Ghuzaliyyah, Rumiyyah, Sa’diyyah, Justiyyah, Sya’baniyyah, Kalsyaniyyah, Hamzawiyyah, Bairumiyyah,. ‘Usysyaqiyyah, Bakriyyah, ‘Idrusiyyah, 'Utsmaniyyah, ‘Alawiyyah, ‘Abbasiyyah, Zainiyyah, ‘Isawiyyah, Buhuriyyah, Haddadiyyah, Ghaibiyyah, Khalidiyyah, Syaththariyyah, Bayuniyyah, Malamiyyah, ‘Uwaisiyyah, ‘Idrisiyyah, Akabiral Auliya`, Matbuliyyah, Sunbuliyyah, Tijaniyyah, Samaniyyah, Suhrawardiyyah, Syadziliyyah, Qadiriyyah, Naqsyabandiyyah
Tags: Tarekat Mu’tabarah, ‘Umariyyah, Naqsyabandiyyah, Qodiriyyah, Syadziliyyah, Rifa’iyyah, Ahmadiyyah, Dasuqiyyah, Akbariyyah, Chistiyyah, Maulawiyyah, Kubrawardiyyah, Khalwatiyyah, Jalwatiyyah, Bakdasyiyyah, Ghuzaliyyah, Rumiyyah, Sa’diyyah, Justiyyah, Sya’baniyyah, Kalsyaniyyah, Hamzawiyyah, Bairumiyyah,. ‘Usysyaqiyyah, Bakriyyah, ‘Idrusiyyah, 'Utsmaniyyah, ‘Alawiyyah, ‘Abbasiyyah, Zainiyyah, ‘Isawiyyah, Buhuriyyah, Haddadiyyah, Ghaibiyyah, Khalidiyyah, Syaththariyyah, Bayuniyyah, Malamiyyah, ‘Uwaisiyyah, ‘Idrisiyyah, Akabiral Auliya`, Matbuliyyah, Sunbuliyyah, Tijaniyyah, Samaniyyah, Suhrawardiyyah, Syadziliyyah, Qadiriyyah, Naqsyabandiyyah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar