Selasa, 29 Maret 2016

Pemilik Golden Manners Pantang Mengonsumsi Harta Haram




Hidup di dunia dihadapkan pada kemestian untuk menjaga diri dari konsumsi yang haram. Betapa tidak, tuntutan perut kerap memaksa kita menutup mata dari status konsumsi yang hendak kita masukkan ke dalam perut. Seakan perut menjadi monster sekaligus virus yang siap menggerogoti kita apabila kita tidak segera memberikan jatahnya hanya karena kita menjaga diri dari makanan dan minuman haram.
Dalam ‘Musytarak Al-Insan’, Prof. Dr. Raghib As-Sirjani mengutip tafsir QS. Thaha: 118-119 dari Fakhruddin Ar-Razi, “Kenyang, hilang dahaga, berpakaian, dan berteduh adalah sejumlah poros yang semua urusan manusia berputar di sekelilingnya. Allah menyatakan bahwa Adam mendapatkan semua itu di Surga tanpa perlu berusaha atau memintanya. Allah berfirman menggunakan kalimat negatif yang menjadi antonim bagi kebutuhan primer tadi yaitu lapar, telanjang, haus dan kepanasan, dengan tujuan mengetuk hati pendengarnya lewat berbagai bentuk kesengsaraan yang Dia peringatkan, sampai-sampai Dia ‘berlebihan’ dalam memperingatkan berbagai faktor yang dapat menjerumuskan ke sana.”


Oleh karena pemilik golden manners adalah orang-orang yang baik gaya hidupnya, tentu tidak pantas mengabaikan keseriusan dalam menyortir calon makanan atau minuman terkait status halal-haramnya. Pantang bagi pelaku golden manners yang mengaku sudah memiliki gaya hidup berkelas, sikap yang terhormat dan tabiat yang mulia, memakan makanan atau meminum minuman yang diharamkan oleh Allah Al-Majid.
Dr. Mahmud Al-Khazandar dalam ‘Hadzihi Akhlaquna’ mengungkapkan, “Memilih rizqi yang halal merupakan masalah kehidupan sehari-hari yang menuntut kita untuk selalu saling menasehati dan mengingatkan untuknya. Seandainya kita tidak memiliki iman yang dapat mencegah kita dari ambisi terhadap harta, niscaya kita akan terjerumus pada hal-hal syubhat kemudian pada yang haram. Yang sangat berbahaya adalah jika diri kita terbiasa mengerjakan hal-hal yang haram dan tidak meninggalkannya.”
Kita perlu betul-betul menjaga diri dari konsumsi haram dan mempergunakan harta haram untuk melanjutkan kehidupan. Kita perlu meneladani generasi shahabat Nabi yang tergabung dalam komunitas Ahlu Shuffah. Ahlu Shuffah adalah potret terbaik dalam aktualisasi bazuwaqafah (badzadzah, zuhud, wara’, qana’ah dan ‘iffah), salah satu konsep gaya hidup berbasis golden manners.


















Tags:

Mobil Indonesia, Honda HRV, Honda Brio, Honda Mobilio, Honda Jazz, Honda City, Honda Civic, Honda Freed, Honda CRV, Honda Accord, Honda Odyssey, Honda CRZ, Honda BRV, Suzuki APV, Suzuki Ertiga, Suzuki Grand Vitara, Suzuki Karimun, Suzuki Swift, Suzuki Spalsh, Suzuki SX4, Toyota Camry, Toyota Vios, Toyota Corolla Altis, Toyota Prius, Toyota Yaris, Toyota Etios Valco, Toyota Agya, Toyota NAV, Toyota Alphard, Toyota Kijang Innova, Toyota Avanza, Toyota Avanza Veloz, Toyota Fortuner, Toyota Land Cruiser, Toyota Rush, Toyota RAV4, Toyota Dyna, Toyota Hiace, Toyota Hilux, 

Perusahaan Otomotif Indonesia, Astra, Daihatsu, Isuzu, Suzuki, Mitsubishi, Honda, Yamaha, Piaggio, Toyota, Hino, Hyundai, Nissan, AMT, Kawasaki, Aspira, Vespa, Trucks, Chevrolet, Ford, Proton, Peugeot, Kia, Krama Yudha Tiga Berlian, Honda, Gaya, 

Perusahaan Motor Indonesia, Helroad, Kanzen, Viar, Astra Honda, Yamaha, Suzuki, Kaisar, Kawasaki, Minerva, Cleveland, Piaggio, Triumph, BMW, Hero, Vespa, Viva, TVS, Harley Davidson, Happy, Gazgas, Betrix, Bajaj, Benelli, KTM, Ducati, Kymco Benson, Jialing, Dayang, Agusta MV, Hyosung, Husqvarna,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar