Oleh Brilly El-Rasheed, S.Pd.
Penggagas The Golden Manners Way
Sebagaimana diketahui,
The Golden Manners Way menggariskan prinsip hidup berbalut sabar dan syukur.
Sabar dan syukur menjadi mudah tatkala kita terbiasa menerapkan golden manners.
Sabar dan syukur telah terbukti secara empiris menciptakan kehidupan yang
ideal, normal, sehat, sejahtera, aman, dan lapang. Mereka yang tidak
mengindahkan konsep sabar dan syukur, lebih-lebih mengabaikan golden manners
secara keseluruhan, akan dipaksa untuk hidup dalam kesempitan, ketakutan,
kesengsaraan, kekacauan dan kesedihan.
Dari sisi kesehatan
saja, orang yang tidak mau bersabar sebagaimana diajarkan oleh Islam, maka
metabolisme tubuh akan mengalami gangguan dan secara simultan dapat menurunkan kesehatan.
Dr. Redford Williams, seorang internis dari Pusat Kesehatan Universitas Duke,
North Carolina mengatakan bahwa tipe kepribadian yang selalu tergesa-gesa
adalah tipikal yang mudah marah apabila mereka tertahan oleh suatu hal. Tipe
kepribadian ini memiliki resiko masalah kesehatan seperti tekanan darah tinggi
dan penyakit jantung.
Menurut penelitian yang
diterbitkan oleh Journal of American Medical Association pada tahun 2003,
dilaporkan bahwa orang yang tidak memelihara kesabaran pada usia 18-30 tahun,
memiliki kemungkinan besar mengalami tekanan darah tinggi di kemudian hari. Menurut
dokter, tekanan darah tinggi adalah salah satu pertanda bahwa tubuh mulai tidak
normal.
Dengan kesabaranlah kita
akan menjadi tenang. Hidup kita lebih damai dan tentram apabila kita mau untuk
senantiasa bersabar. Tidak hanya sabar, ada tujuh tindakan yang harus kita
laksanakan pula untuk meraih hidup tenang. Prof. Dr. Sa’ad Asy-Syatsri dalam ‘Hayah
Al-Qulub’ mengelaborasi tujuh hal tersebut dari berbagai nash Al-Qur`an dan
As-Sunnah: (1) Bersinergi dalam kebaikan; (2) Senantiasa meminta pertolongan
kepada Allah; (3) Mengkaji dan mengaktualisasikan Al-Qur`an; (4)
Mengintensifkan dzikrullah; (5) Bersikap wara’ (hati-hati & prefentif); (6)
Jujur dalam ucapan dan perbuatan; (7) Menaati Allah dan Rasul-Nya.
Ngaji juga ya di brillyelrasheed.blogspot.co.id dan www.quantumfiqih.com.
Tags: Ormas Islam Induk di Indonesia, Jami’ah Khairiyah, Al-Irsyad Al-Islamiyah, Masyumi, Syarikat Islam Indonesia, Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah, Persatuan Islam PERSIS, Nahdlatul Wathan, Pelajar Islam Indonesia PII, Lembaga Dakwah Islam Indonesia LDII, Jam’iyah Al-Washliyah, Rabithah ‘Alawiyah, Front Pembela Islam FPI, Hizbut Tahrir Indonesia HTI, Mathla’ul Anwar MA, Jam’iyah Al-Ittihadiyah, Hidayatullah, Al-Wahdah Al-Islamiyah, Majelis Tafsir Al-Quran MTA, Harakah Sunniyah Untuk Masyarakat Islami HASMI, Persatuan Tarbiyah Islamiyah PERTI, Persatuan Ummat Islam PUI, Shiddiqiyah, Wahidiyah.
Tags: Ormas Islam Induk di Indonesia, Jami’ah Khairiyah, Al-Irsyad Al-Islamiyah, Masyumi, Syarikat Islam Indonesia, Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah, Persatuan Islam PERSIS, Nahdlatul Wathan, Pelajar Islam Indonesia PII, Lembaga Dakwah Islam Indonesia LDII, Jam’iyah Al-Washliyah, Rabithah ‘Alawiyah, Front Pembela Islam FPI, Hizbut Tahrir Indonesia HTI, Mathla’ul Anwar MA, Jam’iyah Al-Ittihadiyah, Hidayatullah, Al-Wahdah Al-Islamiyah, Majelis Tafsir Al-Quran MTA, Harakah Sunniyah Untuk Masyarakat Islami HASMI, Persatuan Tarbiyah Islamiyah PERTI, Persatuan Ummat Islam PUI, Shiddiqiyah, Wahidiyah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar