Rabu, 09 Maret 2016

Dahsyatnya Efek Tawakkal Bagi Para Eksekutif dan Entrepreneur

Oleh Brilly El-Rasheed, S.Pd.
Penggagas The Golden Manners Way



Prof. Dr. Faishal Basyarahil dalam Shina’ah Al-Qa’id mengingatkan akan keselarasan tawakkal dan usaha manusia. Ya, tawakkal tidak berarti mengharuskan para eksekutif dan entrepreneur melupakan upaya-upaya yang sewajarnya untuk dijalani dalam menggapai kesuksesan program yang direncanakannya. Sebaliknya, para eksekutif dan entrepreneur tidak berhak untuk mengandalkan tindakan yang sudah dilakukannya sebagai kunci keberhasilan, karena segala kesuksesan ada dalam keputusan Allah. 
Prof. Basyarahil mengatakan, “Kendati seorang leader muslim mengerjakan upaya-upaya yang semestinya, seperti membuat planning yang baik, kecakapan manajemen, pembagian tugas, intergrasi tim, pelatihan dan penggunaan teknik-teknik leadership yang baru, tetapi seorang leader muslim (tidak lupa) memandang bahwa semua itu hanyalah bagian dari upaya manusia yang apabila dia tinggalkan di saat dia mampu melakukannya maka dia telah durhaka kepada Allah.”


Apa alasan eksekutif, entrepreneur dan seluruh muslim wajib bertawakkal kepada Allah? Dr. Ahmad Mahmud Al-Hamd dalam Tarbiyah Ath-Thifl fi Al-Islam menyebutkan alasannya, “… Segala sesuatu yang sudah ditaqdirkan Allah pada Anda, itu pasti terjadi, tidak bisa ditolak. Apa pun yang ditaqdirkan Allah adalah masalah ghaib. Kita tidak mengetahuhinya sedikit pun. Karena itu kita wajib berbuat dan bertawakkal kepada Allah, serta tidak meninggalkan usaha/upaya.
Tawakkal ini sangat penting bagi siapapun baik dia adalah eksekutif, atau entrepreneur, atau edukator, atau sebagai orang biasa-biasa saja. Dengan tawakkal, hidup lebih terarah, tindakan-tindakan juga tidak sembarangan dikerjakan, dan terbebas dari pesimisme.




Ngaji juga ya di www.quantumfiqih.com dan faidahislamiyyah.blogspot.com.


Tags: Tarekat Mu’tabarah, ‘Umariyyah, Naqsyabandiyyah, Qodiriyyah, Syadziliyyah, Rifa’iyyah, Ahmadiyyah, Dasuqiyyah, Akbariyyah, Chistiyyah, Maulawiyyah, Kubrawardiyyah, Khalwatiyyah, Jalwatiyyah, Bakdasyiyyah, Ghuzaliyyah, Rumiyyah, Sa’diyyah, Justiyyah, Sya’baniyyah, Kalsyaniyyah, Hamzawiyyah, Bairumiyyah,. ‘Usysyaqiyyah, Bakriyyah, ‘Idrusiyyah, 'Utsmaniyyah, ‘Alawiyyah, ‘Abbasiyyah, Zainiyyah, ‘Isawiyyah, Buhuriyyah, Haddadiyyah, Ghaibiyyah, Khalidiyyah, Syaththariyyah, Bayuniyyah, Malamiyyah, ‘Uwaisiyyah, ‘Idrisiyyah, Akabiral Auliya`, Matbuliyyah, Sunbuliyyah, Tijaniyyah, Samaniyyah, Suhrawardiyyah, Syadziliyyah, Qadiriyyah, Naqsyabandiyyah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar