Oleh Brilly El-Rasheed, S.Pd.
Penggagas The Golden Manners Way
Prof. Dr. Faishal Basyarahil dalam Shina’ah Al-Qa’id
mengingatkan akan keselarasan tawakkal dan usaha manusia. Ya, tawakkal tidak
berarti mengharuskan para eksekutif dan entrepreneur melupakan upaya-upaya yang
sewajarnya untuk dijalani dalam menggapai kesuksesan program yang
direncanakannya. Sebaliknya, para eksekutif dan entrepreneur tidak berhak untuk
mengandalkan tindakan yang sudah dilakukannya sebagai kunci keberhasilan,
karena segala kesuksesan ada dalam keputusan Allah.
Prof. Basyarahil
mengatakan, “Kendati seorang leader muslim mengerjakan upaya-upaya yang
semestinya, seperti membuat planning yang baik, kecakapan manajemen, pembagian
tugas, intergrasi tim, pelatihan dan penggunaan teknik-teknik leadership yang baru,
tetapi seorang leader muslim (tidak lupa) memandang bahwa semua itu hanyalah
bagian dari upaya manusia yang apabila dia tinggalkan di saat dia mampu
melakukannya maka dia telah durhaka kepada Allah.”
Apa alasan eksekutif, entrepreneur dan seluruh muslim wajib
bertawakkal kepada Allah? Dr. Ahmad Mahmud Al-Hamd dalam Tarbiyah Ath-Thifl fi
Al-Islam menyebutkan alasannya, “… Segala sesuatu
yang sudah ditaqdirkan Allah pada Anda, itu pasti
terjadi, tidak bisa ditolak. Apa pun yang ditaqdirkan Allah adalah masalah ghaib. Kita tidak mengetahuhinya sedikit pun. Karena itu
kita wajib berbuat dan bertawakkal
kepada Allah, serta tidak meninggalkan usaha/upaya.”
Tawakkal ini sangat penting bagi siapapun baik dia adalah eksekutif, atau entrepreneur, atau edukator, atau sebagai orang biasa-biasa saja. Dengan tawakkal, hidup lebih terarah, tindakan-tindakan juga tidak sembarangan dikerjakan, dan terbebas dari pesimisme.
Ngaji juga ya di www.quantumfiqih.com dan faidahislamiyyah.blogspot.com.
Tags: Tarekat Mu’tabarah, ‘Umariyyah, Naqsyabandiyyah, Qodiriyyah, Syadziliyyah, Rifa’iyyah, Ahmadiyyah, Dasuqiyyah, Akbariyyah, Chistiyyah, Maulawiyyah, Kubrawardiyyah, Khalwatiyyah, Jalwatiyyah, Bakdasyiyyah, Ghuzaliyyah, Rumiyyah, Sa’diyyah, Justiyyah, Sya’baniyyah, Kalsyaniyyah, Hamzawiyyah, Bairumiyyah,. ‘Usysyaqiyyah, Bakriyyah, ‘Idrusiyyah, 'Utsmaniyyah, ‘Alawiyyah, ‘Abbasiyyah, Zainiyyah, ‘Isawiyyah, Buhuriyyah, Haddadiyyah, Ghaibiyyah, Khalidiyyah, Syaththariyyah, Bayuniyyah, Malamiyyah, ‘Uwaisiyyah, ‘Idrisiyyah, Akabiral Auliya`, Matbuliyyah, Sunbuliyyah, Tijaniyyah, Samaniyyah, Suhrawardiyyah, Syadziliyyah, Qadiriyyah, Naqsyabandiyyah
Tags: Tarekat Mu’tabarah, ‘Umariyyah, Naqsyabandiyyah, Qodiriyyah, Syadziliyyah, Rifa’iyyah, Ahmadiyyah, Dasuqiyyah, Akbariyyah, Chistiyyah, Maulawiyyah, Kubrawardiyyah, Khalwatiyyah, Jalwatiyyah, Bakdasyiyyah, Ghuzaliyyah, Rumiyyah, Sa’diyyah, Justiyyah, Sya’baniyyah, Kalsyaniyyah, Hamzawiyyah, Bairumiyyah,. ‘Usysyaqiyyah, Bakriyyah, ‘Idrusiyyah, 'Utsmaniyyah, ‘Alawiyyah, ‘Abbasiyyah, Zainiyyah, ‘Isawiyyah, Buhuriyyah, Haddadiyyah, Ghaibiyyah, Khalidiyyah, Syaththariyyah, Bayuniyyah, Malamiyyah, ‘Uwaisiyyah, ‘Idrisiyyah, Akabiral Auliya`, Matbuliyyah, Sunbuliyyah, Tijaniyyah, Samaniyyah, Suhrawardiyyah, Syadziliyyah, Qadiriyyah, Naqsyabandiyyah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar